Senin, September 14

Happy Idul Fitri



Sahabat...mungkin tak banyak yang dapat aku katakan padamu,
mungkin mulut ini begitu tak layak untuk ucapkan maaf,
Banyak kata-kata yang mungkin tak berguna yang keluar dari mulut ini
banyak prasangka buruk yang tak baik keluar juga dari hati ini
tapi biar bagaimanapun itulah hidup...
Sehinga kita sebagai manusia mengetahui bahwa banyak klemahan dalam diri...
sehingga kita dapat menyadari bahwa ada yang paling sempurna...yaitu ALLAH...
Agar kita dapat berhati-hati dalam menjalankan hidup...
dan agar kita tetap semangat untuk meraih cinta dan ridho ALLAh...
Mungkin insya Allah idul fitri masih 5 hari lagi,,
yang ku ingin hanya maaf dari kalian...
Agar aku dapatkan cinta Allah dan keridhoannya...
hingga kita masuk surga bersama,,

Let me greet you all..

Taqobbal Allahu Minna wa Minkum Kullu ‘aamin wa Antum bikhoirin
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1430 H
Minal ‘aidzin wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin
Semoga rasa tawadlu’, khusyu’, kesungguhan dan kefitrahan senantiasa melekat dan menjadi pakaian kita.
Semoga amal ibadah kita diterima Allah Swt, dan kita semua diberikan kesempatan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan tahun depan.
Amiin ya Rabbal ‘alamiin

Mohon Maaf Lahir Bathin..
Semoga Ramadhan ini membawa berkah buat kita semua…

I LOVE YOU, MOMMY..



What should I say? U’ve been trying to be there for me. Terima kasih atas segala cinta kasih mama, dukungan mama, dan pengertian mama, serta kepercayaan mama dengan idealisme2 kami. Terima kasih atas kekuatan mama untuk tetap berdiri hingga hari ini, berjuang untuk menjadi ibu yang baik bagi ayudh dan dhek dita, being a single parent isn’t that hard right ?!

Mama,
Lately sering sekali kami lihat gurat lelah di wajah mama..
Maaf ya ma, sampai hari ini kami belum bisa membahagiakan mama..

Ya Allah, ampuni hamba yang terus saja membuat mama lelah.. lelah mengkhawatirkan hidup kami.. lelah mengurus kami..
Ah, seharusnya kami yang mengurus dan memanjakan mama.

Mama, kesalahan demi kesalahan dalam hidup kami, semua pelajaran berharga dalam hidup kami, selalu membawa kami kembali pada mama, pada hangat pelukan mama dan basuhan tangan mama yang lembut di pipi kami.

Ketahuilah ma, tak pernah seseorang begitu berharga dalam hidup kami selain mama.. Mama adalah Rahmat Allah, satu bentuk kasih sayang Allah dalam lautan kasihsayangNya yang abadi..

begitu menakjubkan setelah tahun-tahun yang sangat berat ini terlewati kita masih bisa bersatu mah. Di luar segala kekuarangan ayudh, ayudh teramat sayang mama. kami sayang mama… *ayudh, dita*


Jumat, September 4

Club Camilan


Judul buku : Club Camilan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta

Cetakan : I, Juli 2009

Halaman : 328 halaman ; 20cm


Tiga novela. Tiga perempuan. Tiga kisah cinta.
Tentang cinta yang terlepas, ditemukan, dan segala yang legit di antaranya.

Beberapa minggu yang lalu, saat digelar pameran buku terbesar di JEC, saya membeli sebuah novel karya tiga orang blogger ; Donna Talitha, Bella Widjaja, Brigitta NS. Saya tidak atau belum kenal secara pribadi dengan mereka bertiga, tapi sudah sejak lama saya tau blog mereka. Saya angkat jempol tinggi-tinggi buat tiga perempuan lesbian pemilik blog camilansepocikopi ini.

Tema besar dari novel ini adalah kehidupan kaum lesbian, lika-liku, dilema, semua-semuanya deh yang mau tidak mau harus mereka hadapi di negeri ini. Club Camilan, adalah tiga cerita cinta dari tiga perempuan berbeda dalam sebuah buku yang renyah dan enak dibaca.

Donat yang nakal, penyuka keindahan, gampang jatuh cinta dan sulit menjaga kesetiaan pada perempuan-perempuannya. Bolu yang mencoba menutupi preferensi seksualnya dengan berpura-pura menerima cinta Rico, lelaki nyaris sempurna yang disodorkan oleh keluarganya tapi pada akhirnya harus menyerah pasrah pada kelesbiannya ketika pada suatu malam Rico mencium bibirnya. Ciuman biasa tapi membuat perutnya mual tiap kali mengingat momen yang untuknya terasa aneh dan menjijikkan karena bahkan dalam mimpi pun, dia hanya sanggup merasakan indahnya ciuman dengan, hanya dengan, sesama perempuan. Kemudian ada tokoh Brownies yang patah hati setelah kekasihnya, Hanny, meninggalkan dia untuk menikah dengan seorang lelaki karena, lagi-lagi, menjadi lesbian adalah dosa besar, setidaknya di mata keluarga besarnya.

Novel ini sebenarnya adalah bacaan ringan yang menginspirasi saya bahwa ketika pertualangan terus berlanjut, cinta datang dan pergi, rahasia tersimpan dan terungkap.

Ini bukan novel pertama tentang kaum yang seringkali di-cap tidak normal. Di novel ini saya tidak hanya mendapati sisi ber-bunga bunga atau bahkan sisi ber-darah darah kaum lesbian. Saya hanya mendapatkan potongan-potongan kenyataan dan betapa kaum lesbian harus kuat hati untuk bertahan hidup di zona abu-abu.

Terlepas dari benar atau salah, hitam atau putih, dan yaaah biarkanlah Tuhan yang nanti menempatkan nilai kebenaran itu sendiri..
Saya suka buku ini, two thumbs up !